dokter Nurul Rakhmawati Spesialis Neurologi
29/07/2021PEMERIKSAAN SMEAR
07/07/2022Apa ya yang dimaksud dengan Diet Rendah Purin? Yuk kita simak informasi berikut.
Penyakit Gout Arthritis merupakan peradangan pada sendi akibat tingginya kadar asam urat dalam darah karena adanya gangguan pada metabolism purin (hiperurisemia), dengan kadar asam urat dalam darah > 7 mg/dl pada pria dan > 6 mg/dl pada wanita. Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018, prevalensi penyakit asam urat berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan di Indonesia yaitu 11,9% dan berdasarkan diagnosis atau gejala sebesar 24,7%. Jika dilihat dari karakteristik umur, prevalensi tinggi pada umur ≥ 75 tahun (54,8%).
Penderita Gout Arthritis biasanya mengalami nyeri pada sendi sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Dalam jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan pembentukan kristal asam urat pada sendi dan jaringan yang ada di sekitarnya, seperti pangkal ibu jari kaki, lutut, pergelangan kaki, pergelangan tangan dan siku, dengan keluhan nyeri, berwarna merah, dan terasa panas. Keadaan hiperurisemia ini terjadi karena adanya pemecahan jaringan tubuh yang berlebihan, sehingga dimetabolisme menjadi hasil akhir yaitu asam urat. Selain itu ekskresi asam urat yang rendah (akibat konsumsi lemak dan alkohol yang tinggi) atau adanya penurunan fungsi ginjal. Konsumsi makanan yang mengandung purin tinggi seperti jerohan kacang-kacangan, emping, tape, dan kaldu juga dapat menyebabkan hiperurisemia.
Salah satu penatalksanaan bagi penderita Gout Arthritis, yaitu dengan melakukan diet rendah purin. Tujuan dari diet ini untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin. Penderita asam urat disarankan mengonsumsi/minum air mineral yang cukup banyak, karena air dapat membantu melarutkan dan mengeluarkan kristal asam urat melalui urin. Selain dari air mineral, cairan juga bisa didapat dari buah-buahan yang mengandung banyak air. Makanan yang sehat bagi penderita asam urat yaitu makanan yang memiliki kadar purin rendah, tapi tetap memenuhi kebutuhan energi, protein, lemak, karbohidrat serta vitamin dan mineral harian. Bahan makanan yang dianjurkan bagi penderita Gout Arthritis antara lain, nasi, kentang, ubi, singkong, roti, gandum, bihun, makaroni, pasta, jagung, gandum, roti, havermout. Sumber protein hewani yang dianjurkan yaitu telur, susu skim/susu rendah lemak. Sayuran yang diperbolehkan yaitu wortel, labu siam, tomat, lobak, selada air, sedangkan untuk buah, semua jenis buah diperbolehkan untuk penderita asam urat.
Bahan makanan yang dibatasi, seperti daging sapi, daging ayam, ikan tongkol, ikan tenggiri, kerang, udang, cumi dan kepiting dibatasi maksimal 50 gram/hari. Sumber protein nabati yang dibatasi antara lain, tahu dan tempe (maksimal 50 gram/hari) dan kacang-kacangan (maksimal 25 gram/hari). Sayuran yang dibatasi yaitu bayam, buncis, daun/biji melinjo, kacang kapri, kacang polong, kangkung dan jamur dengan batas maksimal 100 gram/hari.
Bahan makanan yang dihindari yaitu jerohan (hati, ginjal, jantung, limpa, babat, usus, paru, otak), sosis, dan sarden. Selain itu kacang-kacangan, sayuran, maupun buah-buahan yang diawetkan juga dihindari. Penderita asam urat juga harus menghindari minuman bersoda, minuman beralkohol, ragi, kaldu, emping, teh kental dan kopi.
Referensi :
Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama; 2009.
Kementerian Kesehatan RI. Diet Rendah Purin. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2011
Noviyanti. Hidup Sehat Tanpa Asam Urat. Yogyakarta: Notebook; 2015
RISKESDAS 2018, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan : RI; 2018